Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri

Pengaruh Variasi Penambahan Lempung pada Tanah Pasir terhadap Sudut Tenang Anto Budi Listyawan; Qunik Wiqoyah; Shely Eka Setyorini
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2019: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Butiran pasir dapat ditemukan di daerah pesisir pantai, sungai, dan lereng gunung berapi. Salah satu material yang berada di lereng yaitu campuran pasir-lempung. Untuk mengantisipasi terjadinya longsor di lereng dibutuhkan dinding penahan, untuk mendesain strukturnya membutuhkan data sudut tenang. Berdasarkan hasil uji pendahuluan tesebut maka perlu adanya penelitian ini dengan mengetahui nilai sudut tenang campuran pasir-lempung, menggunakan dua jenis pasir yaitu pasir merapi dan pasir pantai. Penelitian yang dilakukan dengan mencampur pasir tersebut dengan lempung dengan persentase 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, variasi tinggi jatuh penuangan 15 cm, 25 cm, 35 cm, dan perbedaan kekasaran dasar permukaan. Sudah dilakukan pengujian untuk mengetahui jenis pasir menurut klasifikasi USCS dengan hasil untuk kandungan lempung 0%, 5%, 10%, 15% termasuk pasir bergradasi buruk (SP) sedangkan untuk kandungan lempung 20%, 25%, 30% termasuk pasir berlempung (SC). Berdasarkan pengujian modulus halus butir menunjukkan pasir pantai memiliki butiran lebih halus daripada pasir merapi. Hasil uji sudut tenang menunjukkan bahwa semakin besar kandungan lempung didapatkan nilai sudut tenang yang semakin besar, dikarenakan ketika kadar lempung semakin banyak menimbulkan gesekan yang tidak terlalu besar karena sifat lempung sudah mulai dominan terhadap benda uji sehingga terbentuk timbunan yang semakin curam. Berbanding terbalik dengan tinggi jatuh penuangan yang semakin besar membuat nilai sudut tenang semakin kecil dikarenakan dengan tingginya penuangan benda uji maka ketika benda uji jatuh menyentuh dasar permukaan menimbulkan kejutan yang besar yang membuat diameter benda uji melebar dan menghasilkan timbunan yang lebih landai. Hasil terakhir dengan semakin kasarnya dasar permukaan membuat nilai sudut tenang semakin besar dikarenakan semakin kasar permukaan yang digunakan maka koefisien gesek yang ditimbulkan akan semakin besar sehingga gesekan antara permukaan dengan material timbunan hanya berlangsung sebentar kemudian membentuk timbunan dengan diameter yang kecil dan tinggi timbunan yang curam.
Perbaikan Sifat Fisis dan Kuat Geser Tanah Lempung Menggunakan Campuran Kapur Dan Difa Ss Agus Susanto; R Renaningsih; Anto Budi Listyawan; Umi Nur Hidayati
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2022: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lempung Desa Beluk, Bayat, Klaten ketika musim kemarau retak-retak karena penyusutan dan ketika musim penghujan lengket serta kuat dukungnya rendah. Hal ini menyebabkan kerusakan jalan yang dibangun di atasnya menjadi cepat rusak. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya perbaikan dengan stabilisasi tanah. Penelitian ini berupa stabilisasi tanah tersebut menggunakan kapur dan Difa SS dengan variasi 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10% kapur dan 2,5% Difa SS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisis dan kuat geser tanah sebelum dan sesudah di stabilisasi dengan kapur dan Difa SS. Hasil uji fisis tanah asli didapat ω 7,26%, Gs 2,61 gr/cm3, LL 62,41%, PL 34,01%, SL 17,69%, PI 28,40%. Klasifikasi tanah asli menurut AASHTO termasuk kelompok A-7-5 dan menurut USCS termasuk kelompok OH. Setelah distabilisasi nilai kadar air, berat jenis, LL, PL, PI, dan persentase lolos saringan No.200 mengalami penurunan seiring bertambahnya persentase kapur. Klasifikasi tanah setelah distabilisasi 0–5% kapur + 2,5% Difa SS menurut AASHTO termasuk kelompok A-7-5 dan menurut USCS termasuk termasuk OH sedangkan pada 7,5-10% kapur + 2,5% Difa SS menurut AASHTO termasuk A-5 dan menurut USCS termasuk OL. Hasil uji pemadatan tanah asli didapat γdmaks 1,373 gr/cm3, ωopt 28,2% seiring bertambahnya persentase kapur γdmaks mengalami peningkatan dengan nilai terbesar 1,623 gr/cm3 dan ωopt mengalami penurunan dengan nilai terkecil 16%. Hasil Direct Shear Test menunjukkan penambahan kapur dan Difa SS menyebabkan nilai kohesi, sudut gesek dan kuat geser mengalami peningkatan. Nilai kohesi terbesar adalah 1,891 kg/m2, sudut gesek terbesar adalah 37,965º dan kuat geser terbesar adalah 4,897 kg/m2.
Perbandingan Kuat Geser Tanah Lempung Yang Dicampur Pasir Putih Pantai Utara Dan Pantai Selatan Jawa Anto Budi Listyawan; Qunik Wiqoyah; S Sugiyatno; R Renaningsih; Agus Susanto; Ayu Kaputri Parku
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2022: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lempung Beluk di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten termasuk tanah lempung plastisitas tinggi, sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan cara menstabilisasi menggunakan pasir putih Pantai Utara dan pasir putih Pantai Selatan untuk memperbaiki struktur tanahnya. Persentase penambahan pasir putih Pantai Utara dan pasir putih Pantai Selatan pada tanah lempung yaitu sebesar 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%. Tanah asli dan tanah campuran diuji di laboratorium untuk mendapatkan sifat fisis dan sifat mekanisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air (w) mengalami penurunan, sedangkan berat jenis (Gs) mengalami kenaikan, serta indeks plastisitas (PI) mengalami penurunan. Sesuai AASHTO, tanah terklasifikasi sebagai A-7-5 dan sesuai standar USCS termasuk dalam klasifikasi CH. Pengujian sifat mekanis menunjukkan bahwa kadar air optimum (wopt) tanah asli sebesar 25% dan nilai berat volume kering tanah asli (ɣdmaks) sebesar 1,37 gr/cm3. Dari uji Direct Shear Test (DST), kuat geser tanah 0,991 kg/cm2, nilai kohesi tanah asli (c) sebesar 0,507 kg/cm2, dan sudut gesek dalam tanah asli (φ) sebesar 19,09ᵒ. Nilai kohesi mengalami penurunan seiring bertambahnya prosentase pasir pantai, sebaliknya sudut gesek dalam naik ketika prosentase pasir pantai naik. Penggunaan pasir putih Pantai Utara dan pasir putih Pantai Selatan sebagai behan stabilisasi tanah lempung cenderung memiliki efektifitas yang sama dalam memperbaiki sifat fisis dan sifat mekanis tanah lempung